Rabu, 08 Juli 2009

NYONTRENG RI 1


Lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Presiden (PILPRES) yang tepat di depan tempat tinggal saya, menjadikan saya dan istri harus ikut begadang mendengarkan radio dengan bersuara keras yang sengaja dinyalakan oleh petugas TPS untuk menemani mereka menghabiskan malam dalam menjaga TPS mereka. Sering saya lihat istri yang inginnya tidur nyenyak harus terbangun mendengar tawa mereka memekakkan telinga. Tidak nyaman sebenarnya, meskipun hal yang sama juga pernah terjadi pada Pemilihan Legislatif (PILEG) April lalu. Kisaran pukul 4.15 WIB pagi setelah subuh akhirnya saya bisa dengan tenang merebahkan diri, hal itu tidak lepas dari berhamburannya petugas penunggu TPS ke mushollah dan bersih diri pulang ke rumah masing-masing.

Niat hati hanya merebahkan diri dan berusaha agar mata dapat terlelap ternyata usaha itu masih juga tidak dapat saya lakukan. Tepat pukul 7.00 WIB kembali sound berbunyi walau hanya sekedar mengetes kelengkapan dan memberikan himbauan kepada orang-orang di RW II kelurahan Kebonsari Surabaya yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS mereka ditambah dengan godaan istri yang berupaya membangunkan saya dari tidur. Huuuh…. Ingin marah tapi itulah warna dari PILPRES hari ini.

Mata yang enggan terlelap akan tetapi tubuh yang masih lelah, membuat saya baru bisa bangun dari kasur pukul 9.30 WIB. Mandi dan sarapan menjadi aktifitas saya setelah bangun. Tepat pukul 10.30 saya keluar dari rumah dan melangkahkan kaki ke TPS yang jaraknya hanya 7 langkah dari rumah. Tidak lebih dari 5 menit berada di dalam TPS akhirnya saya dan istri kembali ke rumah. Hingga tulisan ini saya ketik suara dentuman lagu-lagu dari TPS masih menggangu ketenangan saya dalam berkonsentrasi menulis cerita tentang saya dan PILPRES 2009.

Sedikit jutek karena terpaan gangguan akibat PILPRES tapi cukup bangga bagi saya sebagai warga Indonesia dapat ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini. Semoga hasil dari PILPRES memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan bangsa ini ke arah yang lebih aman dan sejahtera. Entah apa yang terjadi esok, tetapi dalam do’a saya “siapapun yang menang semoga kemenangan itu bisa menjadikan capres dan cawapres menjadi negarawan yang berlapang dada dan konstituen mereka dapat menjadi pendukung yang fair dalam mengawal pemerintahan presiden dan wakil presiden yang menjadi pemenang dalam pilpres ini.”.

Kalau ditanya saya dalam PILPRES ini milih capres dan cawapres urutan berapa? maka jawaban saya ya rahasia dong…. Yang jelas saya berharap dengan pilihan saya dapat menjadikan pemerintah yang akan datang akan melanjutkan program kesejahteraan rakyat dan dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan cepat dan tepat agar rakyat tidak lama menunggu dan benar-benar dapat merasakan bahwa mereka adalah rakyat Indonesia yang memiliki bangsanya dengan kesejahteraannya dan kebanggaannya.

Tidak ada komentar: