Jumat, 10 Juli 2009

PRESIDEN BARU DAN LAMA


Pemilihan presiden sudah dilakukan dengan dipilih langsung oleh rakyat. Tanggal 8 juli 2009 telah menjadi momentum ke dua bangsa ini menentukan pemimpin bangsanya dengan dipilih langsung oleh rakyat. Ada hal yang patut dicermati, kita sudah memilih dua kali presiden secara langsung tetapi presiden kita tetap SBY. Setelah melihat dan mempercayai bahwa presiden SBY akan menjadi presiden kembali, terbesit dalam pikiran saya adalah dunia pendidikan kita 5 tahun ke depan.
Pendidikan.
Bicara pendidikan terdapat beberapa fakta yang telah kita ketahui, diantaranya dana pendidikan kita jadi 20%, sekolah gratis SD-SMP, peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Akan tetapi anak sopir angkot tentunya sulit hanya dengan pendapatannya seperti itu untuk menyatakan anaknya bisa jadi pilot.... it is impossible, hanya 1 juta berbanding 1. Gratis SD-SMP tetapi SMA dan Perkuliahan jadi mahal dan malah melangit. Apa enaknya sekolah SD-SMP dengan gratis akan tetapi anak bangsa masih banyak yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan status SMA dan perguruan tinggi yang favorit? Akhirnya kembali ke plesetan saya tentang pendidikan, Jer Basuki Mowo Beo, kepingin pinter? Yo bondo o! Orang miskin tidak boleh sarjana. Bayangkan kalau semua universitas negeri sudah menjadi BHP (Badan Hukum Pendidikan) yang bahasa mudahnya adalah universitas tidak jauh seperti swasta dalam hal biaya bagi mahasiswanya.
Cukup ironis apabila pendidikan kita dalam kondisi lebih buruk dibandingkan jaman Belanda. Kalau jaman Belanda sekolah hanya untuk anak pejabat, kalau sekarang sekolah hanya untuk yang punya uang banyak. Pejabat sekalipun kalau tidak punya uang, jangan harap anaknya bisa sarjana kalau tidak menggunakan kepala jadi kaki. Apa yang akan terjadi dengan generasi bangsa 10 tahun ke depan yang akan terkuasai oleh segelintir orang kaya yang mungkin secara kepandaian mereka tidak lebih dari anak petani yang miskin dan hanya bisa membajak dan mencangkul sawah. Bagaimana bangsa ini akan dibangun oleh generasi yang karena kemujurannya berbapak kaya? Terus bangsa ini milik siapa kalau bukan milik mereka, terus rakyat kecil memiliki apa? MIMPI......
Saya pesimis dengan program presiden SBY apabila dengan jargon ”Lanjutkan” itu bisa menjadi pemimpin rakyat indonesia yang di dalamnya juga ada orang miskin yang ingin merealisasikan mimpinya dengan berharap bangsanya akan berpihak padanya. uraian di atas hanya gambaran kecil tentang program SBY terhadap pendidikan, belum yang lain dan masih memiliki kelemahan dan keperpihakan kepada sebagaian kalangan saja.. Tentunya saya sebagai pemuda indonesia yang ingin memberi masukan kepada presiden SBY untuk mengembalikan filosofi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kalau tidak dilakukan, maka siapa saja yang telah memilih SBY harus rela dan percaya kalau SBY memang neolib.
Apa bedanya pemilu 2004 dan 2009? Tidak ada bedanya. Presidennya lama, dan tetap menjadikan angan rakyatnya masih berada di langit jauh. Ayo SBY! jadikan rakyat Indonesia merasa memiliki presiden baru yang akan merealisasikan mimpinya, meskipun secara fisik anda adalah sama dengan presiden Indonesia yang lama.

Tidak ada komentar: