Senin, 26 Oktober 2009

AKU LULUS

(10 Oktober 2009)

Pagi begitu cepat hadir, yang biasanya ketika bangun masih dalam kondisi santai dan malas-malasan maka di hari ini aku begitu berbeda. Hebat seraya hati kecilku berkata. Padanganku mengarah kepada istri tercintaku kembali hati kecilku berbisik, “Cinta, akhirnya kita bisa.” Suara itu muncul karena kita (aku dan istriku) dapat menyelesaikan kuliah S-1 ketika hal itu banyak diragukan oleh banyak orang, termasuk orang tuaku. Segera aku sholat subuh dan bergantian mandi dan berkemas dengan berpakaian putih dan bercelana hitam. Istriku juga sibuk dengan kebayanya, sedangkan aku masih merasa berdebar kecil. Ingatanku menuju ke sebuah penggalan film “ketika cinta bertasbih” yang menampilkan seorang mahasiswa histeris karena telah dinyatakan lulus kuliah. “Akhirnya aku lulus” begitu kiranya ucapan mahasiswa tersebut dengan meneteskan air mata dan kakinya lemah bersimpuh.
Satu pembuktian kalau david (aku) dan Arik (istriku) telah dapat menjadi orang yang mematuhi janji dan membuat keraguan sebagian orang atas keberhasilan aku dan istri untuk lulus kuliah ketika menjalani sebuah perkawinan.
Sekitar pukul 06.45WIB aku berangkat berbocengan dengan istriku menuju sebuah gedung wisuda. Meskipun sangat hanya membawa motor, kesan romantisme tidak menghilang. Dalam perjalanan tersebut istriku nyeletuk penuh haru, “Mas kita kayak orang mau nikah lari ya?”, segera aku menimpali “kalau ini bukan lari tapi nikah sambil motoran, pastinya penghulunya capek dong, kalau kita nikah lari aja penghulunya dah ngosngosan apalagi kita nikah naik motor.....” sesaat itu pula pecah rasa bahagia kita dengan tertawa riuh. Percakapan itu mengingatkan kita karena ketika kita menikah tidak ada perayaan yang besar. Dan saat itupun suasana kebahagiaan kita tertahan karena status kita yang belum lulus kuliah.
Sesampai ditempat wisuda sarjana dari tempat parker motor ke gedung wisuda kanan kiri terlihat riuh suara wisudawan dan keluarganya sedang merayakan kebahagiaannya, akan tetapi kami berjalan bergandengan seperti orang asing yang tidak berharap dengan banyaknya orang disekitar kita. Bahagia, itu saja yang kita rasakan. Tepat di depan gedung aku baru mengenakan baju togaku. Petaka seperti akan menghantui hari wisuda, hal itu karena resleting baju wisuda rusak. Ucapan basmallah aku ulang-ulang agar resleting dapat kembali baik dan alhasil setelah berupaya beberapa kali akhirnya resleting bisa dikaitkan.
Kita yang terlalu bahagia lupa kalau keempat orang tua kita (ayah dan ibu kandung dan dua bapak ibu mertua) belum hadir diantara kita. Telepon kita mainkan, hubungi keempat orang tua kita dan bertanya akan keberada mereka. Hah..... jam 7.20 WIB rombongan mertuaku hasih kurang 30Km dari tempat aku berdiri, sedangkan oran tuaku masih berada 10 km lagi untuk sampai. Sambil menghibur diri aku berucap pada istriku, “anti (sebutan untuk kamu) juga kan keluarga saya, saya kan juga keluarga anti, jadi ternyata kita sudah ada keluarga yang mendapingi kok.
Tepat pukul 7.30 WIB kaki berayun melangkah masuk gedung wisuda, sayangnya istri yang beda jurusan (istriku jurusan matematika, aku jurusan kimia) membuat kita duduknya harus dipisah. Setelah Istri yang mendapat giliran terlebih dahulu untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan (S.Pd), aku menunggu giliran untuk mendapat pengukuhan dari rector. Sambil menunggu aku SMS ke ayah, “ Sebentar lagi nama David Irianto akan berubah menjadi David Irianto, S.Si.” tidak lama kemudian SMS balasan dari ayah sampai di HPku, “ Ayah tunggu”. Tepat pukul 09.10, “David Irianto” sebuah pangilan kepada wisudawan untuk menerima ijasah dan dikukuhkan oleh rector sebagai sarjana. “itu aku” dalam hati kecilku berkata mendorong kaki dan debaran hati kecilku mengarah ke ketua jurusan kimia untuk menerima ijasah S-1 dan ke Rector untuk dikukuhkan. Keempat orang tuaku yang menyaksikan dari luar gedung dengan menyaksikan aku melalui layar siaran langsung dari dalam gedung wisuda mengirim SMS, “Kami telah menyaksikan kalian berdua kini telah menyandang gelar sarjana, ayah dan ibu mengucapkan selamat.” Selesai prosesi kami keluar dan disambut dengan ucapan selamat lagi dari mereka berempat. Foto adalah saat yang ditunggu setelah wisuda karena kita sama sekali tidak memiliki memori pernikahan dengan keempat orang tua kita yang saat itu memang digelar sangat sederhana. Wisudawan yang lain foto sendiri dengan kedua orang tua, aku foto dangan istri yang masih mengenakan baju wisuda dank keempat orang tua kita. Itulah hikmah kecil dari Alloh untuk kita yang emilih menikah sebelum lulus. “FOTO BERENAM” AKU, ISTRI, AYAH, IBU DAN AYAH IBU MERTUA.
Lega......... Aku....Lulu.......s.ssss. Jadi sekarang kita punya nama David Irianto, S.Si., dan Arik Sirojiah Alanami, S.Pd.

PENGHILANGAN ION LOGAM Cr (III) MENGGUNAKAN LIMBAH LUMPUR AKTIF DARI INDUSTRI KERTAS

Seminar Nasional Kimia XVIII

Yogyakarta, 10 Juli 2008

L24

David Irianto1*, Wahyu Budi Sabtiawan1, Millah Kartikaningtyas1, Sari Edi

Cahyaningrum1

1 Mahasiswa S‐1, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Surabaya, Kota Surabaya

2 Jurusan Kimia FAkultas MAtematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Surabaya, Kota Surabaya

*email: dvd_irianto@yahoo.com, telp.(031)71846551


ABSTRACT

Adsorbtion of Cr (III) metal ion using dump of active sludge had been studied. Same

parameter of adsorption were determined suchas: the desorption mechanism, optimum

of pH, the rate and capasity of adsorption. The result showed that, desoption

mechanism of Cr(III) on dump of active sludge was dominated with kovalen coordinaton

mechanism although the other mechanism was available. Adsorption Cr(III) have been

optimum pH 2,9, with the adsorption rate k = 0,00002 menit‐1. the Equibility adsoption

the dump of active sludge was 117.60 ppm.


Keyword : Active sludge, Adsoption, Cr(III)

Aedes Aegypti



1.Pengertian
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Selain dengue, A. aegypti juga merupakan pembawa virus demam kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia (Anonim2. 2007).

Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna hitam atau merah (Anonim2. 2007).

Adapun klasifikasi kepiting nyamuk Aedes Aegyti adalah sebagai berikut:

Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Culicidae
Subfamilia : Culicinae
Genus : Aedes (Stegomyia)
Spesies : A. aegypti
(Anonim2, 2007)

2.Siklus Hidup
Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban, bertolak belakang dengan A. albopictus yang cenderung berada di daerah hutan berpohon rimbun (sylvan areas) (Anonim2, 2007).
Nyamuk A. aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2 hari menjadi larva. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa. Perkembangan dari telur hingga nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung (Anonim2, 2007)

Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan dalam keadaan kering. Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi larva. Sebaliknya, larva sangat membutuhkan air yang cukup untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat mempengaruhi kondisi nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk dewasa yang cenderung lebih rakus dalam mengisap darah. Sebaliknya, lingkungan yang kaya akan nutrisi menghasilkan nyamuk-nyamuk (Anonim2, 2007).

3.Metode Pengendalian
Pengendalian adalah suatu usaha untuk mengekang suatu hal dengan pengaturan sumber daya, agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan cara membandingkan antara usaha dengan suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Tujuan pengendalian vektor adalah menurunkan kepadatan vektor pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan. Cara pengendalian DBD yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penularnya, karena vaksin untuk mencegah dan obat untuk membasmi belum ada. Pada dasarnya pengendalian vektor DBD dapat dilakukan dengan 4 cara.

a.Pengendalian lingkungan.
Langkahnya terdiri dari pengendalian terhadap nyamuk dewasa dan pradewasa. Pada prinsipnya pengelolaan lingkungan ini adalah mengusahakan agar kondisi lingkungan tidak/kurang disenangi oleh nyamuk sehingga umur nyamuk berkurang dan tidak mempunyai kesempatan untuk menularkan penyakit atau mengusahakan agar untuk nyamuk dan manusia berkurang.
Usaha ini dapat dilakukan dengan cara menambah pencahayaan ruangan dalam rumah, lubang ventilasi, mengurangi tumbuhan perdu, tidak membiasakan menggantungkan pakaian di kamar serta memasang kawat kasa. Pengendalian terhadap nyamuk pradewasa. Pengelolaan lingkungan tempat perindukan ini adalah usaha untuk menghalangi nyamuk meletakkan telurnya atau menghalangi proses perkembangbiakan nyamuk.

b.Kedua, pengendalian secara biologis.
Yakni berupa intervensi yang dilakukan dengan memanfaatkan musuh-musuh (predator) nyamuk yang ada di alam seperti ikan kepala timah dan goppy.

c.Ketiga, pengendalian secara kimia.
Yakni berupa pengendalian vektor dengan bahan kimia, baik bahan kimia sebagai racun, sebagai bahan penghambat pertumbuhan ataupun sebagai hormon. Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian vektor harus mempertimbangkan kerentanan terhadap pestisida yang digunakan, bisa diterima masyarakat, aman terhadap manusia dan organisme lainnya, stabilitas dan aktivitas pestisida, dan keahlian petugas dalam penggunaan pestisida.

d.Keempat, pengendalian terpadu.
Langkah ini tidak lain merupakan aplikasi dari ketiga cara yang dilakukan secara tepat/terpadu dan kerja sama lintas program maupun lintas sektoral dan peran serta masyarakat
(Dinata, 2004)

ADDITION CHITIN AND CHITOSAN WHICH IS ISOLATED FROM WASTE PRAWN EGGSHELL OF WINDU (Penaeus monodon) TO THE QUALITY AND DURABILITY OF WET NOODLE

David Irianto

ABSTRACT

This research is conducted to know the effect of chitin and chitosan which is isolated from waste prawn eggshell of windu to the quality of chemistry, durability and organoleptic of wet noodle. In this research the concentration of chitin or chitosan which are given to the wet noodle are begun from 0,0 %; 0,5%; 1.0%; 1,5%; 2,0%; 2,5%. The research of chemistry quality of wet noodle are begun from the rate of irrigate which is researched with drying method, the rate of protein with kjeldal method, the rate of fat with shoxlet and the rate kalium mineral with spektrofotometer. The durability of wet noodle which is used as parameter in this research is the number of microba which are calculated with TPC method. The quality of organoleptic which is researched is the quality of colour, taste, sense and textur. The analysis of statistics and quantitative descriptive show that the addition of chitin or chitosan with concentration 0,0; 0,5; 1,0; 1,5; 2.0; 2,5 to the noodle give the significant effect to the quality of chemistry. It is shown that the rate of irrigate decrease progressively ever greatly addition of chitin or chitosan and the rate of protein increase progressively ever greatly addition of chitin or chitosan. While, the rate of fat, carbohydrate and kalium mineral do not show the significant effect. The addition of chitin or chitosan also give the significant effect to the number of microba. In microba research, the number of microba decrease progressively ever greatly addition of chitin or chitosan. Generally, the result of organoleptic research show that from 15 panelists said “like” to the organoleptic quality of wet noodle with addition chitin or chitosan. in the other hand, wet noodle without addition chitin or chitosan, panelists said “like enough”.


Key words: chitin, chitosan, wet noodle

Selasa, 29 September 2009

LBB Excellent sudah dibuka

Diperumahan Gebang raya blok AG nomer 09, Sidoarjo dijamin menyenangkan dan membuat kalian bisa lebih baik dalam belajar. ruangan full AC dan perkelas tidak lebih dari 8 siswa. Excellent adalah lembaga yang tepat untuk dipilih sebagai tempat menunjukkan bahwa kalian adalah yang terbaik dalam belajar dan berprestasi dalam sekolah. tutor yang berpengalaman akan membantu kalian agar bisa belajar nyaman dengan kondisi yang bersahabat..... ingin lebih lengkap info akan fasilitas yang diberikan maka kontak aja ke 031 71846551

Jumat, 10 Juli 2009


Semakin berkembangnya zaman, pola hidup manusia semakin meningkat. Tetapi di balik itu semua juga semakin banyak bermuncul berbagai penyakit baru yang sulit pencegahan dan pengobatannya. Dengan hal ini upaya pemeliharaan terhadap kesehatan semakin sulit dan membutuhkan biaya yang semakin mahal. Semakin mahalnya biaya tersebut tentu akan banyak memberikan masalah terhadap orang-orang miskin dan warga desa yang jauh dari fasilitas-fasilitas kesehatan. Dengan hal ini perlu adanya upaya pengganti dengan formula yang lebih sederhana, lebih terjangkau dan mudah diperoleh oleh seluruh masyarakat.
Ciplukan (Physalis angulata) termasuk famili Solanaceae dan merupakan tumbuhan terna semusim (annual) dan banyak tumbuh liar di kebun atau tanah kosong yang kondisinya sedikit basah (Novalina. 2003). Tumbuhan ini hidup di tempat dengan ketinggian 1-1550 m dpl. Tumbuhan ini dapat ditemukan di semua negara dengan iklim tropis terutama di Afrika, Asia, dan Amerika (Afandi. 2002).
Ciplukan termasuk famili Solanaceae dan merupakan tumbuhan terna semusim dan banyak tumbuh liar di kebun atau tanah kosong yang kondisinya sedikit basah. Batang Ciplukan berwarna hijau dan lembayung, berdiri tegak serta batang bawah berbentuk bulat dengan alur kecoklatan. Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan untuk mengobati kanker (Novalina. 2003).
Tumbuhan Ciplukan (Physalis angulata) banyak mengandung beberapa senyawa aktif biologi. Daun dan akar tumbuhan ini mengandung beberapa senyawa diantaranya seperti flavonoida, alkaloid, dan beberapa tipe steroid tumbuhan yang belum dikenal dalam dunia sains (Afandi. 2002). Sedangkan buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula (Anonim1. 2006).
Khasiat dan kandungan senyawa-senyawa yang terdapat dalam Ciplukan adalah antioagulan, antileukimia, antimutagenik, antiinflamatory, antivirus, antispasmodic, analgestik, antiseptik, antiasmathmatic, antigonorrheae, sitotoksik, diuretik, ekspektoran, febrifuge, hypotensive, immunostimulan, trypanocidal (Afandi, 2002).
Begitu mudahnya Ciplukan tumbuh dalam tanah-tanah kosong, sawah dan kebun menjadikan tanaman Ciplukan dianggap sebagai tanaman pengganggu yang tidak dapat dimanfaatkan. Tanaman ini cenderung dimusnahkan dan diganti dengan tanaman yang lebih bermanfaat, karena kurangnya pengetahuan tentang banyaknya manfaat yang terkandung dalam tanaman Ciplukan.
Proses pembudidayaan dapat dilakukan dengan metode vegetatif dan generatif dalam mendapatkan bibit tanaman Ciplukan. Bibit tanaman Ciplukan ditanam baik dalam pot maupun dalam lahan yang telah diatur kesuburannya. Agar dapat tumbuh dengan baik tanaman Ciplukan dilakukan perawatan dengan menyirami setiap hari, memupuk secara berkala dan membasmi dari hama penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman Ciplukan. Setelah tanaman Ciplukan cukup tua maka dilakukan pemanenan.
Dengan mengetahui kemudahan dalam membudidayakan Ciplukan, maka perlu didukung adanya peningkatan nilai ekonomis hasil budidaya tanaman Ciplukan agar tanaman ini tidak hanya sebagai tanaman pengganggu (gulma). Namun selama ini belum ada pihak yang mau mengolah bahkan menampung penjualan Ciplukan segar sebagai bahan awal dalam membuat ramuan obat maupun hasil olahan tanaman Ciplukan sebagai obat yang mempunyai khasiat yang cukup melimpah.
Melihat kemampuan dan kandungan kimia dengan senyawa bahan alam lain yang bermanfaat bagi manusia pada tanaman Ciplukan serta permasalahan-permasalahan mengenai kurang berminatnya masyarakat dalam membudidayakan dan memanfaatkan sebagai obat tradisional dari tanaman tersebut, bahkan membudidayakan tanaman Ciplukan, sehingga hal itu melatar belakangi penulis untuk membuat karya tulis yang berjudul ”Mengoptimalkan Penggunaan Tanaman Ciplukan (Physalis Angulata) Sebagai Tanaman yang Multifungsi dan Mempunyai Nilai Ekonomis”.

PRESIDEN BARU DAN LAMA


Pemilihan presiden sudah dilakukan dengan dipilih langsung oleh rakyat. Tanggal 8 juli 2009 telah menjadi momentum ke dua bangsa ini menentukan pemimpin bangsanya dengan dipilih langsung oleh rakyat. Ada hal yang patut dicermati, kita sudah memilih dua kali presiden secara langsung tetapi presiden kita tetap SBY. Setelah melihat dan mempercayai bahwa presiden SBY akan menjadi presiden kembali, terbesit dalam pikiran saya adalah dunia pendidikan kita 5 tahun ke depan.
Pendidikan.
Bicara pendidikan terdapat beberapa fakta yang telah kita ketahui, diantaranya dana pendidikan kita jadi 20%, sekolah gratis SD-SMP, peningkatan kesejahteraan guru dan dosen. Akan tetapi anak sopir angkot tentunya sulit hanya dengan pendapatannya seperti itu untuk menyatakan anaknya bisa jadi pilot.... it is impossible, hanya 1 juta berbanding 1. Gratis SD-SMP tetapi SMA dan Perkuliahan jadi mahal dan malah melangit. Apa enaknya sekolah SD-SMP dengan gratis akan tetapi anak bangsa masih banyak yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan status SMA dan perguruan tinggi yang favorit? Akhirnya kembali ke plesetan saya tentang pendidikan, Jer Basuki Mowo Beo, kepingin pinter? Yo bondo o! Orang miskin tidak boleh sarjana. Bayangkan kalau semua universitas negeri sudah menjadi BHP (Badan Hukum Pendidikan) yang bahasa mudahnya adalah universitas tidak jauh seperti swasta dalam hal biaya bagi mahasiswanya.
Cukup ironis apabila pendidikan kita dalam kondisi lebih buruk dibandingkan jaman Belanda. Kalau jaman Belanda sekolah hanya untuk anak pejabat, kalau sekarang sekolah hanya untuk yang punya uang banyak. Pejabat sekalipun kalau tidak punya uang, jangan harap anaknya bisa sarjana kalau tidak menggunakan kepala jadi kaki. Apa yang akan terjadi dengan generasi bangsa 10 tahun ke depan yang akan terkuasai oleh segelintir orang kaya yang mungkin secara kepandaian mereka tidak lebih dari anak petani yang miskin dan hanya bisa membajak dan mencangkul sawah. Bagaimana bangsa ini akan dibangun oleh generasi yang karena kemujurannya berbapak kaya? Terus bangsa ini milik siapa kalau bukan milik mereka, terus rakyat kecil memiliki apa? MIMPI......
Saya pesimis dengan program presiden SBY apabila dengan jargon ”Lanjutkan” itu bisa menjadi pemimpin rakyat indonesia yang di dalamnya juga ada orang miskin yang ingin merealisasikan mimpinya dengan berharap bangsanya akan berpihak padanya. uraian di atas hanya gambaran kecil tentang program SBY terhadap pendidikan, belum yang lain dan masih memiliki kelemahan dan keperpihakan kepada sebagaian kalangan saja.. Tentunya saya sebagai pemuda indonesia yang ingin memberi masukan kepada presiden SBY untuk mengembalikan filosofi dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kalau tidak dilakukan, maka siapa saja yang telah memilih SBY harus rela dan percaya kalau SBY memang neolib.
Apa bedanya pemilu 2004 dan 2009? Tidak ada bedanya. Presidennya lama, dan tetap menjadikan angan rakyatnya masih berada di langit jauh. Ayo SBY! jadikan rakyat Indonesia merasa memiliki presiden baru yang akan merealisasikan mimpinya, meskipun secara fisik anda adalah sama dengan presiden Indonesia yang lama.

Rabu, 08 Juli 2009

NYONTRENG RI 1


Lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Presiden (PILPRES) yang tepat di depan tempat tinggal saya, menjadikan saya dan istri harus ikut begadang mendengarkan radio dengan bersuara keras yang sengaja dinyalakan oleh petugas TPS untuk menemani mereka menghabiskan malam dalam menjaga TPS mereka. Sering saya lihat istri yang inginnya tidur nyenyak harus terbangun mendengar tawa mereka memekakkan telinga. Tidak nyaman sebenarnya, meskipun hal yang sama juga pernah terjadi pada Pemilihan Legislatif (PILEG) April lalu. Kisaran pukul 4.15 WIB pagi setelah subuh akhirnya saya bisa dengan tenang merebahkan diri, hal itu tidak lepas dari berhamburannya petugas penunggu TPS ke mushollah dan bersih diri pulang ke rumah masing-masing.

Niat hati hanya merebahkan diri dan berusaha agar mata dapat terlelap ternyata usaha itu masih juga tidak dapat saya lakukan. Tepat pukul 7.00 WIB kembali sound berbunyi walau hanya sekedar mengetes kelengkapan dan memberikan himbauan kepada orang-orang di RW II kelurahan Kebonsari Surabaya yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS mereka ditambah dengan godaan istri yang berupaya membangunkan saya dari tidur. Huuuh…. Ingin marah tapi itulah warna dari PILPRES hari ini.

Mata yang enggan terlelap akan tetapi tubuh yang masih lelah, membuat saya baru bisa bangun dari kasur pukul 9.30 WIB. Mandi dan sarapan menjadi aktifitas saya setelah bangun. Tepat pukul 10.30 saya keluar dari rumah dan melangkahkan kaki ke TPS yang jaraknya hanya 7 langkah dari rumah. Tidak lebih dari 5 menit berada di dalam TPS akhirnya saya dan istri kembali ke rumah. Hingga tulisan ini saya ketik suara dentuman lagu-lagu dari TPS masih menggangu ketenangan saya dalam berkonsentrasi menulis cerita tentang saya dan PILPRES 2009.

Sedikit jutek karena terpaan gangguan akibat PILPRES tapi cukup bangga bagi saya sebagai warga Indonesia dapat ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi ini. Semoga hasil dari PILPRES memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan bangsa ini ke arah yang lebih aman dan sejahtera. Entah apa yang terjadi esok, tetapi dalam do’a saya “siapapun yang menang semoga kemenangan itu bisa menjadikan capres dan cawapres menjadi negarawan yang berlapang dada dan konstituen mereka dapat menjadi pendukung yang fair dalam mengawal pemerintahan presiden dan wakil presiden yang menjadi pemenang dalam pilpres ini.”.

Kalau ditanya saya dalam PILPRES ini milih capres dan cawapres urutan berapa? maka jawaban saya ya rahasia dong…. Yang jelas saya berharap dengan pilihan saya dapat menjadikan pemerintah yang akan datang akan melanjutkan program kesejahteraan rakyat dan dapat mengambil keputusan yang terbaik dengan cepat dan tepat agar rakyat tidak lama menunggu dan benar-benar dapat merasakan bahwa mereka adalah rakyat Indonesia yang memiliki bangsanya dengan kesejahteraannya dan kebanggaannya.

Minggu, 14 Juni 2009

Sabtu, 13 Juni 2009

Format Penulisan Karya Ilmiah Yang Sering Digunakan

BAGIAN AWAL

  1. Halaman judul
  2. Lembar pengesahan
  3. Kata pengantar
  4. Daftar isi
  5. Ringkasan/abstrak

BAGIAN INTI

I. Pendahuuan

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah

C. Tujuan penulisan

D. Manfaat penulisan

II. Telaah pustaka/kajian pustaka

Berisi tentang kajian teori yang relevan dalam mendukung pembahasan masalah yang dilakukan

III. Metode penulisan

A. Sifat penulisan

B. Metode perumusan masalah

C. Kerangka berpikir/konseptual

D. Metode Pengumpulan data

E. Metode analisa dan pemecahan masalah

IV. Pembahasan

Berisi tentang analis dan pemecahan masalah yang ditawarkan dengan mengacu teor-teori yang ada

V. Simpulan dan saran

A. Simpulan

B. Saran

VI. Daftar pustaka

"Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini !”

Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat.

Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.

Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika

kesempatan bertemu dengan kesiapan.

(Thomas A. Edison, Penemu dan Pendiri Edison Electric Light Company)

Kamis, 11 Juni 2009

Luar Biasa, Ternyata BLT Hasil Utangan dari Pihak Asing



Kamis, 11 Juni 2009 03:55

Jakarta, NU Online
Penggunaan dana Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang diperoleh dari pinjaman utang asing, justru akan menghancurkan Presiden SBY. Upaya program untuk menghilangkan kemiskinan yang digembar-gemborkan itu justru akan menambah kemiskinan lagi, karena menanggung utang tersebut.

"SBY bakal hancur gara-gara uang BLT yang ternyata dari ngutang dengan bunga yang sangat besar itu," kata anggota tim sukses Mega-Prabowo, Jackson A Kumaat, melalui pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (10/6/2009).

Menurut Jackson, program BLT yang diambil dari dana pinjaman luar negeri dikuatirkan utang beserta bunganya justru dibebankan kepada rakyat untuk membayarnya lagi. "Ini bukan mengurangi kemiskinan, tapi menambah kemiskinan," jelasnya.

Jackson juga menyatakan, program BLT yang dilakukan pemerintahan SBY-JK ini bisa dinilai sebagai pembodohan dan menambah kemiskinan. "Mari kita lawan kemiskinan dan itu adalah musuh kita bersama," tegasnya lagi.

Seperti diketahui Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution dalam pertemuannya dengan DPR, Selasa (9/6/2009) kemarin menyatakan, dana BLT untuk
rakyat ternyata dari pinjaman asing dengan bunga antara 12-13 persen. Artinya, lanjut Jackson utang luar negeri di masa pemerintahan SBY-JK dari tahun 2004-2009 ini mencapai Rp 400 triliun.

"Beban Indonesia semakin berat. Uang yang dibagi-bagikan kepada rakyat dibiyai asing yang ternyata adalah utang. Luar biasa SBY," tandasnya lagi. (dtk)

http://www.nu. or.id/page. php
diambil dari milis 11 Juni 2009
milis-kammi@yahoogroups.com

Rabu, 10 Juni 2009

Limbah Lumpur Aktif Dapat Menjadi Pupuk Organik Buat Percambahan Padi IR 64


Keberadaan lahan pertanian di Jawa Timur selalu mengalami penyusutan yang cukup signifikan. Tiap tahun setidaknya 3.800 hektar lahan pertanian berubah menjadi industri, permukiman, jalan dan properti komersial lainnya. Bahkan pada tahun 2005, luas lahan sawah padi yang efektif tinggal 1,15 juta hektar. Dari angka ini 57,73% atau 649.175 hektar adalah sawah dengan irigari teknis dan 8,96% atau 103.887 hektar adalah sawah dengan irigasi setengah teknis (Rdi. 2008).

Kelangkaan dan mahalnya pupuk anorganik ternyata juga dapat mengancam produksi padi di jawa timur. Terbukti Pemerintah melalui Departemen Pertanian hanya mengalokasikan sebesar 1,074 juta ton atau lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 1,085 juta ton. Padahal permohonan yang diajukan Dinas Pertanian Provinsi Jatim sebanyak 1,2 juta ton. Padahal alokasi pupuk yang diajukan itu didasarkan pada laporan kebutuhan dari 38 kabupaten/kota (Astuti. 2008). Harga pupuk ureapun terbilang cukup mahal yaitu berkisar Rp 1200 per kilogram atau Rp 60.000 per sak, ukuran 50 kilogram dan pupuk SP 36 mencapai Rp 110.000 meskipun harga tersebut sudah disubsidi oleh pemerintah kemudian pupuk ZA mencapai Rp 65.000. Pupuk NPK Ponska mecapai Rp 115.000 (Anonim, 2008).

1

Menanggapi permasalahan di atas maka perlu adanya solusi yang tepat guna mempertahankan status lumbung padi di propinsi jawa timur, salah satunya adalah dengan memanfaatkan limbah lumpur aktif yang dikombinasi dengan kotoran hewan ternak. Limbah lumpur aktif yang merupakan endapan lumpur yang mengandung sejumlah mikroorganisme biasanya digunakan pada proses pengolahan limbah. Limbah mikroorganisme yang berperan adalah mikroorganisme prokariotik seperti jamur protozoa, rotifera, dan ganggang yang masing–masing memiliki peran tersendiri (Metclaf, 1991). Lumpur aktif juga memiliki kandungan nitrogen yang merupakan salah satu faktor penyubur tanah, sehingga lumpur aktif sangat tepat digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organik. Disamping itu, berdasarkan observasi penulis pada perusahaan kertas Adi Prima Persada melimpahnya lumpur aktif pada industri kertas yang bisa mencapai ± 100 ton perhari juga merupakan permasalahan limbah industri yang perlu diatasi agar tidak terjadi penumpukan limbah.

Pengomposan dalam pembuatan pupuk organik di atas dapat dilakukan dengan metode komposter yang mampu memberikan hasil dan efisiensi kerja, karena metode tersebut dapat dilakukan dalam skala perorangan. Metode pengomposan dilakukan dengan maksud mengalirkan udara, memelihara kelembapan da temperatur sehingga bakteri jasad renik bekerja mengurai bahan organik secara optimal.

Melihat kurangnya pemanfaatan limbah lumpur aktif dan kebutuhan pupuk yang ramah lingkungan melatar belakangi penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu ingin mengetahui manfaat limbah lumpur aktif industri kertas sebagai bahan pembuatan pupuk organik (kompos) yang dikombinasikan dengan kotoran hewan ternak dengan menggunakan metode komposter untuk memberikan solusi akan kelangkaan dan mahalnya pupuk anorganik dikalangan petani, khususnya dalam melakukan proses percambahan padi IR64 yang berdasarkan data Diperta Propinsi Jawa Timur jenis padi tersebut merupakan varietas unggul tertinggi atau sebesar (40,04%) yang yang ditanam oleh petani Jawa Timur (Purbiati. 2007).

One man, One Plant at Elementary School


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Melihat begitu pentingnya aspek pendidikan dalam pembangunan bangsa maka Indonesia mengadakan pendidikan formal untuk menunjang peningkatan sumber daya manusia yang diselenggarakan melalui sekolah, terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi dan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang dengan metode pendekatan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum yang monolitik (tersendiri). (Depdiknas.2001).

Pendidikan Dasar merupakan pendidikan sembilan tahun terdiri atas program pendidikan enam tahun di sekolah dasar dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama. Secara umum dalam sekolah dasar siswa yang mengikuti pendidikan tersebut pada usia 7 sampai 12 tahun, akan tetapi tidak menuntut kemungkinan siswanya di bawah maupun di atas usia tersebut (Depdiknas. 2001). Pada usia tersebut mereka masih banyak mengahabiskan usianya untuk bergembira atau senang-senang. Pada tingkat pendidikan dasar, terutama di SD, peran guru teramat dominan. Ibarat makan, murid atau siswa tinggal mengunyah makanan yang disuapkan ke mulut mereka, segala jenis makanan dalam takaran yang sudah diatur sedemikian rupa oleh gurunya (Amna, 2003)

Siswa sekolah dasar yang masih tergolong anak-anak menjadikan formulasi pengajaran harus disesuaikan dengan karakter siswa. Seperti halnya di banyak negara “pendidikan akademik formal” telah menjadi norma sejak tahun-tahun pertama SD. Anak-anak tidak diberi kesempatan untuk belajar dengan menyenangkan dan kaya pengalaman yang mendasari pertumbuhan yang sebenarnya. Keasyikan belajarpun menjadi hilang. (Dryden. 2001). Banyaknya kesulitan dan hambatan mengondisikan siswa SD untuk belajar dengan baik kemungkinan disebabkan oleh kondisi kelas dalam sekolah formal yang membatasi emosi sehingga meningkatkan kejenuhan siswa dalam menerima materi pelajaran. Hal ini menjadikan faktor lingkungan sekeliling dari siswa SD di sekolah harus dikontrol dan diciptakan sesuai dengan emosi siswanya dalam menerima pelajaran.

Siswa SD termasuk siswa yang mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri, baik faktor fisik maupun sosial psikologi yang berada pada lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah. Pada lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar pada siswanya (Depdiknas. 2001). Oleh karena itu banyak keuntungan yang akan diperoleh dari kegiatan belajar mempelajari lingkungan dalam proses belajar, karena kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan , sehingga motivasi belajar siswa akan lebih meningkat. Penggunaan jenis lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar seperti lingkungan sosial maupun lingkungan alam juga terdapat lingkungan buatan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia dengan tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat dalam proses pengajaran. (Sudjana, 2002)

Melihat ketiga jenis lingkungan dalam kegiatan belajar menjadikan sekolah-sekolah dasar hendaknya memenuhi kondisi lingkungan tersebut. Kalaupun dari sekolah dasar formal yang kesulitan menerapkan kondisi lingkungan alam dan sosial dalam lingkungan sekolah, maka sekolah dasar tersebut hendaknya menciptakan lingkungan buatan yang dapat menampung dan mempersembahkan kedua lingkungan tersebut dalam satu tempat akan tetapi suasana formal masih dapat diterapkan.

Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan menciptakan kelas alam bernuansa formal. Selain untuk meningkatkan penerimaan psikologi siswa SD yang memang pada usia 7-12 tahun masih menginginkan suasana yang menyenangkan, kelas alam juga dapat meningkatkan jiwa sosial dan tanggung jawab pada setiap siswa sekolah dasar. Penerapan kelas alam juga mengikuti gerakan penghijauan nasional di lingkungan sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah (Wariyanto, 2002).

Penggunaan kelas alam dalam penggunaannya dapat memberi manfaat edukatif sebagai laboratorium alam melalui penerapan iptek penghijauan sekaligus dapat menjadi oase di lingkungan sekolah. Secara psikologi siswa juga menjadi betah dalam lingkungan tersebut sehingga memudahkan guru mentransfer materi pelajaran baik yang sulit sekalipun karena dari sisi emosi mereka sudah merasa nyaman.

Melihat pengaruh lingkungan sekolah yang nyaman di sekolah dasar untuk mendukung proses belajar mengajar menjadikan perlunya kita mengkaji akan pentingnya kelas alam dalam sekolah dasar untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di Indonesia, mari ciptakan hal itu bersama.

MENJADI MANUSIA KREATIF



Memiliki ide yang besar memang hebat apalagi dapat dikerjakan dengan serius, maka bias dikatakan “Luar Biasa”. Mungkin kita pernah lihat teman atau senior kita yang punya ide seperti itu. Bagaimana dengan kita? Susah nggak sih memunculkan gagasan-gagasan kreatif yang hebat?

Kebanyakan dari kita berpikir bahwa kita tidak pernah diajari bagaimana memunculkan ide-ide, karena itu kita merasakan pekerjaan ini sebagai pekerjaan berat.

Kebanyakan kita berpikir bahwa kemampuan menumbuhkan gagasan itu karena adanya bakat sejak lahir, bukan karena belajar. Dan anggapan itu kita biarkan saja.

Ada juga orang yang berpendapat bahwa gagasan-gagasan muncul begitu saja dalam pikiran manusia. Mungkin saja pendapat tersebut betul, tetapi kita tidak dapat mengandalkan faktor kebetulan saja.

“ ...dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir”( Yusuf : 12)

Memahami Persoalan

Pertanyaan dasar yang harus dapat kita jawab adalah: ”Mengapa kita perlu memunculkan gagasan-gagasan baru yang hebat?”

Rumuskan situasi sekarang dan tujuan yang ingin dicapai

Kenali celah-celah dan inti masalahnya

Lakukan penelitian dan analisis SWOT


Membangun Kreativitas Sendiri

Setiap orang memiliki kreativitas dalam dirinya. Sejumlah orang yang tidak menganggap dirinya kreatif, dapat terkejut sendiri melihat betapa dirinya kreatif ketika kesempatan yang tepat datang di depan mata. Ada banyak cara untuk menempatkan diri agar kesempatan itu muncul.

Yakin dan semangatlah kalau kita memang orang yang kreatif

Tancapkan sebuah keyakinan dengan sebuah gerak yang menjadikan kita bersikap seperti orang yang kreatif. Diantara yang patut ada dalam diri kita adalah sifat terbuka, berani mencoba, menyukai tantangan, mengolah, imajinatif, menyukai variasi, semangat.

Berikan waktu untuk kreatif

Tidak ada orang yang sukses ketika dirinya tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Jangan pernah meremehkan waktu yang malah membuat kita semakin terjepit dengan waktu yang sempit.

Meniru sikap orang-orang yang kita anggap kreatif

Mengenal dan mempelajari sikap-sikap orang kreatif akan menjadikan kita menambah cermin kebaikan yang akan kita kerjakan. Referansi pengertian sebuah kreatifitas semakin menambah pemahhaman kita dan samakin mudah merumuskan bagaimana bersikap kreatif dengan mudah

Memunculkan Ide-ide dalam Kelompok

Mengumpulkan orang bersama-sama untuk mencari ide-ide merupakan cara yang efektif, apabila ditangani dengan semestinya. Tapi pertemuan itu dapat juga menjadi penghamburan waktu bagi para peserta apabila tidak ditangani secara benar. Di bawah ini ada tips agar pemunculan ide secara kelompok dapat berjalan secara efektif.

· Menyamakan atmosfir dan pemahaman akan sebuah ide.

· Menggunakan perencanaan kerja secara tim

· Tinggalkan tanggapan negatif

· Komunikasikan gagasan kepada orang yang ahli


LATAR BELAKANG

· Jelaskan kondisi saat ini tentang masalah (fakta yang terjadi)

· Jelaskan kondisi ideal yang seharusnya

· Jelaskan apa yang akan terjadi jika kondisi yang ideal tidak dipenuhi

· Masukkan ide anda untuk mencapai kondisi ideal tersebut

MASALAH

· Merupakan kunci keberhasilan suatu penelitian

· Masalah ≠ judul

· Merupakan inti persoalan yang tersirat dalam judul penelitian

· Berupa pertanyaan yang diajukan untuk dicari jawabannya

· Dapat berupa hipotesis yang akan diuji kebenarannya

MENEMUKAN MASALAH / IDE

· Rajinlah mengunyah-ngunyah pertanyaan (5W+1H) agar mudah menemukan ide-ide yang bisa ditulis, sehingga menulis bisa jadi gampang

· Pemicu ide ada dimana-mana, dibutuhkan hanyalah sikap mental yang kondusif dan kebiasaan mengamati situasi sekitar

· Kita perlu mengetahui tempat atau situasi aktifitas apa yang dapat memicu ide kreatif untuk menulis

· Banyak membaca buku, hasil laporan penelitian dll

PERUMUSAN MASALAH

· Rumuskan masalah penelitian setajam dan sejelas mungkin

· Dapat berbentuk kalimat tanya atau kalimat pernyataan

· Dari rumusan masalah diharapkan dapat disusun / ditemukan kerangka berpikir untuk pendekatan penelitian selanjutnya

SIFAT DAN ISI TULISAN :

· Berisi gagasan kreatif (solusi permasalahan di masyarakat)

· Tidak emosional (tidak subyektif)

· Didukung oleh data dan / atau informasi terpercaya

· Bersifat asli (bukan duplikasi / jiplakan)

· Mengikuti tema dan metode penulisan yang ditentukan dalam setiap eventnya

· Diusahakan ide sebagai pemecahan masalah yang lagi aktual dan sulit dipecahkan.

· Back to nature alias kembali ke alam

Siapapun Anda, saya bersedia membantu anda untuk lebih kreatif dalam menulis ilmiah,,,,

Cp. David Irianto (staff "Excellent" profesional training dan outbond) 085648275243

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Saya yang bertanda tangan di bawah adalah :

  1. Nama : DAVID IRIANTO
  2. TTL : Sidoarjo, 02 Januari 1986
  3. Jenis kelaimin : Laki-laki
  4. Agama : Islam
  5. Golongan darah : B
  6. Berat Badan : 66 kg
  7. Tinggi badan : 181cm
  8. Status : Mahasiswa
  9. Alamat Asal : Ds. Bakung Pringgodani, RT. 24, RW. 03,
  10. Kec. Balongbendo, Kab. Sidoarjo 61263,
  11. Telp. (031) 8975348, Hp. (031) 71846551
  12. Alamat Surabaya : Jl. Kebonsari 2. No.7A kanan, Sby
  13. Email : dvd_irianto@yahoo.com
  14. Motivasi Hidup : LAKUKAN SESUATU YANG BAIK DENGAN SEMANGAT APAPUN KONSEKUENSINYA.

Riwayat Pendidikan :

1. TK Dharma Wanita Bk. Pringgodani Th. 1990-1992

2. SD Negeri 1 Bk. Pringgodani Th. 1992-1998

3. SLTP Negeri 1 Balongbendo Th. 1998-2001

4. SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Th. 2001-2004

5. S-1 Jurusan Kimia UNESA Th. 2004 -......

Riwayat Organisasi :

1. Staff Kajian Strategi Kesatuan Aksi Mahasiswa

Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UNESA Th. 2005-2006

2. Staff dan Ketua SKI BEMJ Kimia Th. 2005-2007

3. Staff kelompok belajar Study Experiment Together (SET)

jurusan Kimia UNESA Th. 2006- 2007

4. Staff Departemen Penalaran BEMF MIPA UNESA Th. 2007-2008

5. Redaktur Majalah METANA Jurusan Kimia UNESA Th. 2006-2007

6. Staff Departemen Bina Komisariat

KAMMI Daerah Surabaya Th. 2008-.....

Seminar yang pernah diikuti

1. Sebagai pemakalah oral hasil penelitian, Semiar Nasional Kimia IX 2007 ITS.

2. Sebagai peserta, Seminar Pendidikan Surabaya “Menggagas Pendidikan Bermutu, Tuntaskan problematika Moral Bangsa”.

3. Sebagai pemakalah oral hasil penelitian, Semiar Nasional Kimia IX 2007 UGM.

Karya ilmiah yang pernah dibuat

1. Pemanfaatan Limbah Cangkang Kepiting Bakau (Scylla sp) untuk Menghasilkan Kitosan sebagai Pengganti Formalin. (LKTM rayon C 2006)

2. Pengaruh Penambahan Kitosan yang Diisolasi dari Limbah Cangkang Udang Windu (Penaeus monodon) Terhadap Mutu Organoleptik, Mutu Kimia dan Daya Simpan Mie Basah (Penelitian PKM Dikti 2007).

3. Mengatasi Kelemahan Program Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Untuk Menghindari Kemungkinan Penyelewengan Dana dan Meningkatkan Efesiensi Bantuan Agar Lebih Tepat Sasaran. (LKTM Tingkat UNESA 2007)

4. Pentingnya Kelas Alam Dalam Sekolah Dasar Formal Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa dan Meningkatkan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar. (LKTM tingkat FMIPA UNESA 2007)

5. Pemanfaatan Ekstrak Tumbuhan Ciplukan (Physalis Angulata) Sebagai Metode Tradisional Pembunuh Jentik-Jentik Nyamuk Aedes Aegypti. (LKTM tingkat FMIPA 2007)

6. Pengaruh Negatif Tayangan Talk Show ’4 Mata” yang Ditayangkan Trans 7 Terhadap Nilai-Nilai Agama Islam Dalam Kehidupan Masyarakat. (LKTII tingkat UNESA 2007)

7. Pengaruh Penambahan Kitosan yang Diisolasi dari Limbah Cangkang Udang Windu (Penaeus monodon) Terhadap Mutu Organoleptik, Mutu Kimia dan Daya Simpan Bakso Daging Sapi (Proposal Penelitian PKM Dikti 2007).

8. Pemanfaatan Ekstrak Tumbuhan Ciplukan (Physalis angulata) Sebagai Metode Tradisional Penghambat Nyamuk Aedes aegypti Untuk Melakukan Proses Bertelur (Penelitian LKTIM Dies Natalies Unesa 2007)

9. Proses Pengolahan Limbah Cair dengan Menggunakan Metode Kimia, Fisika dan Biologi di PT. Hopax Indonesia (Laporan PKL 2007)

10. Penghilangan Ion Logam Cr(III) Menggunakan Limbah Lumpur Aktif dari Industri Kertas (Penelitian PKM Dikti 2008).

11. Mengoptimalkan Potensi Ketela Pohon Sebagai Cadangan Makanan Pokok dan Meningkatkan Tingkat Ekonomi Masyarakat Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep (LKTI 2008)

12. Mengoptimalkan Penggunaan Tanaman Ciplukan (Physalis Angulata) Sebagai Tanaman Yang Multifungsi Dan Mempunyai Nilai Ekonomis (LKTI 2008)

13. Pemanfaatan Limbah Lumpur Aktif Industri Kertas Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Organik (Kompos) Dengan Menggunakan Metode Komposter (LKIM Perguruan Tinggi Jatim 2008)

Prestasi ilmiah yang pernah diraih

1. Juara II LKTM bidang IPA 2006 tingkat Jurusan Kimia Fakultas MIPA UNESA

2. Juara I LKTM bidang IPA 2006 tingkat Fakultas MIPA UNESA

3. Juara I LKTM bidang IPA 2006 tingkat UNESA

4. 15 finalis LKTM bidang IPA rayon C Indonesia

5. Juara I, II, III LKTM 2007 tingkat jurusan Kimia Fakultas MIPA UNESA

6. Juara I LKTM bidang Pendidikan 2007 tingkat Fakultas MIPA UNESA

7. Juara III LKTM bidang IPA 2007 tingkat Fakultas MIPA UNESA

8. Juara II LKTIM Dies Natalies UNESA tahun 2007

9. Finalis Lomba Karya Inovatif Mahasiswa Perguruan Tinggi Jatim 2008

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Surabaya, 5 Maret 2008

David Irianto