Rabu, 10 Juni 2009

Bermain Sains Dengan Air dan Minyak


Alat dan Bahan

  • 2 Potong Es berbentuk balok
  • 1 gelas yang diisi dengan air dingin
  • 1 gelas yang diisi dengan minyak goreng

Langkah-langkah

Masukkan potongan es kedalam gelas berisi air dingin dan potongan es yang lain ke dalam gelas yang berisi dengan minyak

Apa yang terjadi?

Es batu akan mengambang di air, tetapi di dalam minyak ia tenggelam

Mengapa demikian ?

Berat jenis es batu lebih kecil dibandingkan dengan dengan iar sehingga potongan es mengambang di atas air. Sementara itu berat jenis potongan es lebih besar daripada minyak goreng. Oleh karena itu,dadu es akan tenggelam. Selain itu es batu tersebut terbuat dari air sehingga hal itu tidak jauh berbeda apabila air dimasukkan ke dalam minyak goreng maka air tersebut akan tenggelam. Satu gelas air dan satu gelas minyak goreng dengan volume yang sama memiliki berat yang berbeda apabila ditimbang dengan neraca beban.

Resep Es Krim (Puter) Rasa Durian


Ketika kita hidup di daerah tropis tentunya tidak dapat menghindari suhu yang cukup terik dan membuat kebutuhan akan pelepas dahaga jadi meningkat. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana ketika kita tidak mempunyai cukup uang dan lemari es untuk membuatnya, maka saya merekomendasikan resep di bawah untuk dicoba. Meskipun sederhana, rasa dan kualitas es dapat dipertanggungjawabkan.

Bahan Es Krim (puter)

  1. 2 butir daging durian
  2. 250 ml santan kelapa
  3. 4 sendok makan gula
  4. 1/4 sendok makan garam
  5. Dapat sesuai selera syrup buah
  6. Sesuai selera kelapa serut

Cara Membuat Es krim (puter):

  • Masak hingga mendidih Santan Kelapa dan campurkan, Gula, garam, pandan aduk perlahan.
  • Setelah itu dinginkan perlahan sesuai suhu luar/ tanpa memakai es agar santan gak rusak.
  • Setelah dingin masukkan adonan ke dalam baskom logam dan tambahkan daging durian. Aduk kembali agar daging durian dapat tercampur dengan baik.
  • Puter baskom terus-menerus di atas es batu yang telah ditaburi garam hingga es puter mengental dan siap dikonsumsi.

Begitulah caranya membuat es puter tanpa harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin/kulkas.

Semoga resep di atas dapat menjadi panduan anda dalam mengurangi dahaga es krim (puter) dengan seerhana dan mudah dibuat di rumah.

Selasa, 02 Juni 2009

MEKANISME PROSES TERJADINYA AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI KITOSAN



Keberadaan air terhadap mikroba sangatlah penting. Disamping sebagai penyusun utama mikroba, air juga mempengaruhi pertumbuhan mikroba dalam bahan pangan erat kaitannya dengan jumlah air yang tersedia untuk pertumbuhan mikroba didalamnya. Jika kandungan air bahan diturunkan, maka pertumbuhan mikroba akan diperlambat (Syamsir, 2008). Oleh karena itu keberadaan kitin dan kitosan yang berbentuk membran berpori dapat menyerap air pada makanan (Fauziah, 2006), sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroba di dalam makanan. Molekul air kebanyakan ditahan secara kuat di dalam kitosan sehingga terjadi proses penggelembungan (Suhardi, 1993).

Gugus fungsional amina (–NH2) pada kitin dan kitosan yang bermuatan positif sangat kuat dapat menarik molekul asam amino bermuatan negatif (asam aspartat dan asam glutamat) pembentuk protein dalam mikroba (Restuati, 2008; Ma’muroh, 2008). Gugus fungsional -NH2 juga memiliki pasangan elektron bebas sehingga dapat menarik mineral Mg2+ yang terdapat pada ribosom dan mineral Ca2+ yang terdapat pada dinding sel mikroba dengan membentuk ikatan kovalen koordinasi (Sari, 2008; Hamid, 2009). Kedua hal tersebut menjadikan kitin dan kitosan dapat mengakibatkan timbulnya kebocoran konstituen intraseluler sehingga mikroba tersebut akan mati.

Minggu, 24 Mei 2009

Hari Yang Melelahkan, OSK dan Arjun


hari ini pengumuman OSK, tapi tak satupun siswaku yang lolos final..... sedih rasanya. Kapan ya aku bisa menjadikan mereka sang punggawa garuda dalam sains. dendam ini membuncah untuk menuntaskan misi ini tahun depan. aku yakin bisa....... I can to be leader next kompetition.
Adik ipar aku juga dua hari ini ikut melalangbuanan untuk mengerjakan Expo, cukup membantu dalam kerja, baik dalam persiapan maupun dalam pagelaran sains yang aku lakukan bersama siswa SDIT insan Kamil. Kopi susu, nyuci sendok dan gelas, ngerapiin kertas yang berserakan, memberi makan ikan di akuarium,,,, benar-benar cukup membantu. thanks to my brother... Arjun mrintil kecil nan ucillllll

Selasa, 12 Mei 2009

UJI Mikroba dengan menggunakan metode TPC

a. Penelitian daya simpan mie basah

Penelitian daya simpan mie basah dilakukan dengan penentuan jumlah koloni mikroba pada mie basah dilakukan pada hari ke-0, 1, 2 sampai jumlah koloni mikroba mencapai batas ambang jumlah koloni mikroba pada makanan yang aman dikonsumsi yaitu 1000 koloni per gram. Analisa Mikrobiologi dilakukan dengan menggunakan metode TPC (Total Plate Count)

1). Alat dan bahan:

Blander, tabung erlemeyer, cawan petri, inkubator, coloni conter, aquades, KNA (Kaldu Nutrient Agar).

2). Prosedur

a) Timbang ± 1 gram sampel kemudian hancurkan sampai halus dan larutkan dalam aquades 9 ml hingga volumenya menjadi 10 ml. Selanjutnya dikocok hingga homogen.

b) Encerkan sampel dengan metode Dillution (Pengenceran secara seri) pada pelarut aquades, sehingga didapatkan seri pengenceran yang tepat.

c) Ambil ± 0,5 ml larutan sampel dan taruh pada medium KNA (Kaldu Nutrient Agar) pada cawan petri dengan metode Pour Plate, goyang-goyangkan cawan petri sampai homogen dan masukkan ke dalam inkubator dengan suhu ±27 0C selama 24 jam.

d) Hitung koloni dengan menggunakan Coloni Counter. Dengan jumlah koloni yang muncul antara 30-300.

e) Penentuan jumlah koloni bakteri dengan perhitungan

Jumlah koloni per gram = Jumlah koloni per cawan

(Hasnawati, 2005)

Senin, 13 April 2009

buat mas benny (kitosan)

Pengenceran terhadap kitosan untuk mengawetkan mie, saya anjurkan untuk tidak dilakukan. Hal itu disamping untuk mengurangi kadar cairan dalam pembuatan mie juga dapat menjaga kolom kitosan agar dapat menyerap air dalam mie basah sehingga dapat menghindarkan bakteri sulit berkembang. Penggunaan banyak cairan dalam pembuatan mie juga membuat kualitas menjai berkurang. Perlu diingat bahwa kitosan juga dipercaya menambah rasa gurih, sehingga rasa mie semakin baik.

Penggunaan prosentasi kitosan yang saya gunakan itu dilatarbelakangi penelitian pada ikan asin (IPB) dan lebih utama kitosan yang digunakan sebagai pengawet pada tofu (sejenis dengan mie basah jepang) yang menunjukkan prosentasi 2% ternyata dapat meningkatkan keelastisan tofu hingga 5–305% dan daya tahan tofu untuk layak dikonsumsi dapat mencapai hingga 2–10 hari.

Kalaupun anda mendapatkan kitosan baik beli maupun membuat sendiri hendaknya anda mengetahui quality record (bahan pembuat kitosan, derajat deasetilasi, ukuran). Pengetahuan tersebut sangat penting sebagai analisis kemampuan kitosan dalam mengawetkan makanan. Sesuai dengan hasil penelitian terhadap tingkat derajat deasetilasi kitosan semakin tinggi maka kemampuannya semakin baik.

Parameter daya simpan mie sebainya anda gunakan parameter dari jumlah mikrobiologi yang terdapat pada mie basah dengan menggunakan metode uji Total Plate Count (TPC) karena makanan layak santap harus memenuhi jumlah mikroba tidak lebih dari 1000 koloni per kolom. Kalaupun anda kesulitan bisa menggunakan parameter pengamatan saja, perubahan warna, timbul jamur secara kasat mata, timbul lendir, atau timbul bau busuk. Akan tetapi metode tersebut tidak begitu falid.

Hasil penelitian itu adalah ilmu yang bersifat informasi, jadi buatlah parameter-parameter yang mudah dipahami oleh pembaca atau penerima informasi. Contohnya adalah perbandingan prosentasi kitosan yang digunakan itu dilakukan dengan perbandingan material terbanyak saja (dalam hal ini adalah tepung terigu).

Kamis, 19 Maret 2009

Kunci jawaban Soal UTS IPA kelas 4 SDIT Insan Kamil Sidoarjo

  1. D
  2. C
  3. B
  4. A
  5. B
  6. B
  7. C
  8. C
  9. G
  10. D
  11. B
  12. A
  13. B
  14. B
  15. A
  16. C
  17. C
  18. A
  19. D
  20. C
  21. B
  22. A
  23. D
  24. B
  25. C
  26. Gaya
  27. Gaya tarik bumi
  28. Magnet
  29. Udara
  30. Pita suara
  31. Longitudinal
  32. Konveksi
  33. Konduksi
  34. Energy panas atau energy uap
  35. Angin
  36. Gaya gravitasi, gaya apung, gaya gesek, gaya dorong, dan gaya tarik
  37. Setiap getaran benda yang dapat menghasilkan bunyi
  38. a. koduksi yaitu perpindahan panas yang tidak diikuti perpindahan molekul
b. konveksi yaitu perpindahan panas yang diikiuti perpindahan molekul.
c. radiasi yaitu perpindahan panas tanpa menggunakan zat perantara.


39. Api, gesekan, dan matahari


40. sinar matahari yang berupa panas diserap oleh plat surya dan dirupah pada generator menjadi energi listrik sehingga dari energi listrik tersebut di ubah menjadi energi gerak agar roda mobil bisa bergerak dan berjalan sesuai fungsinya.

40.